Menejemen Detox Sagha 3
Semua sampah yang diangkut keluar pada arus detoks, akan berkumpul pada pori-pori kulit untuk menunggu diurai atau dibuang melalui prosesi mandi atau kembali didaur ulang tubuh sebagai makanan bagi bakteri baik yang memerlukan.
Saya biasa menganjurkan para pemakai menggunalan cairan antiseptik yang sesuai dengan PH kulit seperti b*tadine saat mandi. Mengapa bukan d*ttol?
Karena antiseptik yang terlalu keras, justru membunuh bakteri baik pada kulit dan menjadi makanan yang enak bagi beberapa bakteri merugikan yg bersifat anaerob. Bukannya bersih, yang ada malah iritasi.
Sangat penting untuk menjaga kebersihan kulit saat menjalani proses detoksifikasi. Apalagi bila gangguan tubuh sudah bersifat kronis, maka akan timbul gejala-gejala seperti ini;
- Demam - tubuh melancarkan darah yang tadinya kental dan bertoksin
- Rasa Gelisah - tubuh sedang menyeimbangkan hormon dan pengeluaran endapan pada saraf dan otot
- Buang air terus dan kotoran berwarna hitam - sedang terjadi pengelupasan sel mati pada usus dan jaringan
- Nyeri dada - darah mencari saluran baru setelah sebagian besar plak berhasil diuraikan
- Mengantuk - terjadi pembaruan sirkulasi cairan otak dan saraf
- Merasa lemah - otot menagih waktu istirahat demi peremajaannya
- Keluar lendir dari hidung - tubuh sedang membersihan saluran napas dan sinus
- Perut berbunyi - sedang terjadi perombakan enzim hati, pankreas, dan usus dalam tubuh.
Yang harus dilakukan saat menghadapi detoksifikasi Sagha:
- Minum air hangat 2,5 liter sehari
- Perbanyak konsumsi sayur dan buah, kurangi nasi dan tiadakan roti
- Kurangi gula dan karbohidrat berlebih, fastfood , makanan pabrikan
- Jangan tidur lebih dari jam 10 malam
- Lakukan streching sebisanya, baik bila melakukan yoga
- Tiadakan makan malam dan usahakan bisa berpuasa selama 18 jam (minum air hangat diperbolehkan)
- Lanjutkan penggunaan Sagha sampai krisis berlalu
Komentar
Posting Komentar